Sabtu, 25 Januari 2014

cerita

cerita tak berujung suka, cerita tak berujung luka, cerita tak berujung senja. serpihan serpihan hati yang masih tak mau berbagi, melambungkan asa namun berujung perih, mengais-ais sisa-sisa yang tersia-sia. bernaung dalam kesedihan luka nestapa, merenggut hadirnya tawa dan warna.
cerita yang belum berakhir, cerita menunggu bab selanjutnya, cerita tak tertulis dan tak ingin terbaca, risau dalam resah dan gelisah. mengembangkan layar petualangnya, menghunuskan pedang kesatrianya, memimpikan peri dalam tidurnya.
cerita bukan dongeng, bukan fiksi atau legenda, bukan cerita cinta lama yang memuakkan yang datang dari imajinasi insan yang melajang, nyata, namun tak logis. tak terkata, merangkainyapun tak bisa, diandai-andaikanpun terlalu susah.
cerita, cerita, sayang, cerita kandas, atau mungkin belum. penulisnya diam tak mengatakan selebihnya. matanya berkaca-kaca terjebak nostalgia. ruang-ruang bergerak menyempit, entah, perasaanku saja atau, bukan, ini hatiku yang sesak, bukan ruang ini, kenangan kenangan pahit memelukku erat seakan tak mau melepas, sesak, hampir mati karnanya.

cerita, coretan tak bertema, tanpa tinta tanpa untaian nada, mengalir tanpa ada yang mengetahuinya, karna hidup ini adalah cerita.
Share:

sometimes, word can't explain the real mean of our meant. sometimes, silent does the better ways to show what fell'in.. doing something wise didn't make us always looking good, but we were doing better... :)
Share:

Jumat, 24 Januari 2014

kenapa kau spesial?

kau berbeda dengan yang lain, tak sama, tapi itu bagus, spesial. kau dan mata bulat mu itu saat kau menatapku, menyipitkannya, membuatnya lebih menarik. atau saat tersenyumpun kau seperti orang yang marah.. aku tertawa karna itu.. karna aku menyukainya.. atau caramu berjalan yang seperti orang mabuk itu, tak tegap, namun berkarisma.. kau tahu, aku ingin sekali duduk sebangku denganmu, setiap hari, namun, saat duduk denganmu, membuatku semakin sakit, kau selalu bercerita tentang semuanya, hidupmu, kesenanganmu, dan perempuan itu, walau kau sedikit menduga aku mempunyai rasa untukmu, tapi kau tak mau berpura-pura didepanku, dan itu spesial.. duduk sebangku denganmu itu sangat sulit, karna aku tak ingin ada yang curiga atau menangkapku menunggu kehadiranmu. seringkali saat kau datang pagi, aku kesiangan, atau saat aku datang pagi, itu terlalu pagi untukmu.... dan kau tahu, saat seperti itu menggelitik namun sangatlah spesial...

kau sangat terlihat berbeda dari semuanya, aku sangat hafal, saat kau memakai kemeja berlengan panjang, kau selalu akan menggulung lengannya, dan kau terlihat sangat maskulin. aku bahkan sempat berpikir mungkin kau melakukannya agar semuanya bisa melihat lengan berototmu yang keren itu, karena menurutku, bagaimanapun kau terlihat spesial.

kau spesial, sangat spesial, kau tahu itu kan? hobimupun sangat berbeda dari laki-laki lain, game-game yang kau nmainkan, hobi stalkingmu, foto alay yang menggelitik perut, dan kau sangat suka tidur disaat kelas dimulai, namun entah bagaimana otak jeniusmu itu bekerja, hingga saat terakhirpun kau tahu segalanya. kau berani menghadapi segalanya, kau yang bermain gitar tak sebagus yang lain, itu bahkan lebih baik karena aku bahkan sama sekali tak bisa bermain gitar...  dan kau tetap spesial.

caramu menjadi diri sendiri itu spesial. alis tebal dengan proporsi wajah bulat walau kau akali agar terlihat kotak dengan potongan rambut barumu itu juga sangat spesial.. 
Share:

Rabu, 15 Januari 2014

Hitam dan Putih

Hai Diaryku.. Lama tak menulis, lama aku tak meratapi nasibku lagi..
Hari ini aku kembali... kembali dalam pelukmu, kuharap engkau mau menerima semua keluh kesahku...
Kau tahu kan jika aku kembali menulis berarti ada sesuatu yang mesti kutuangkan.. Kepalaku rasanya mau pecah.. Aku tak tahu rasa apa ini? Marah, Lega, Senangkah? Cemburukah? Sedih? Merana? aku bahkan tak tahu apa yang kurasa sekarang... Kenapa? Aku juga tak tahu!!JAngan, jangan sudutkan aku, aku sedang merasa disudutkan.. Tak tahu kah? Aku menangis menulis ini, ibuku bertanya apa kau menangis? Aku hanya menjawabnya, "Aku sedang pilek sekarang".. Aku bingung..

Adakah yang bisa menolongku sekarang? Aku tak tahu harus melangkah kemana.. Aku tak tahu harus berpijak kemana.. Aku kalut dengan rasaku sendiri... Bila kau tanya mengapa aku bisa seperti ini, aku tak bisa menjawabnya, bukannya tak ingin, hanya tak bisa, karena terlalu panjang, terlalu rumit, terlalu menyedihkan, terlalu menjijikkan melihat diriku seperti ini.. :'(



Hitam dan Putih
  --sedikit coretan hati--

Aku tak terlihat Putih maupun hitam,
Aku hanya keremangan yang terabaikan,
menunggu melewati malam terkelam,
Menolak olokan, celaan, kata simpati pada pendengaran,

Memorinya tak hitam tak putih,
Hanya Semu dan melepuh,
tak nampak,
pudar,

Tangisan Hitam atau putih,
Lebih tepatnya hitam dan putih,
Abu-abukah?
tidak, ini bukan abu-abu..

Bola hitam dimata putihmu yang menatapku tadi,
samar, entah apa yang kau katakan tadi,
yang kupikirkan hanyalah apakah ini hitam atau putih?
Kenapa semua terlihat seperti drama klasik di tv hitam putih?

Hitam putih tak berwarna,
Lelah, penat, bosan dengan warna itu,
tak bisakah aku jadi warna lain?
tidak kau tak bisa,
Kenapa?
Karena itu yang terbaik..

Ya, katanya itu yang terbaik..
Jika tidak, kau akan jadi buruk berbeda,
jika kau tidak Hitam atau Putih,
atau lebih tepatnya hitam dan putih,
Kau akan diacuhkan dan tak akan pernah dianggap..

Hitam dan Putih
Hilang


Share: