Rabu, 25 November 2015

dan masih tentang bulan merah

Hai bulan merahku! Bagaimana kabarmu? Hanya itu yang selalu ingin kutanyakan. Apakah harimu baik? Apakah semuanya lancar? Apakah doaku terjabah?

Kamu tak harus mengerti wahai bulan. Tidak. Kamu tidak boleh tahu. Kehidupanku sekarang seperti hanya berpusat padamu. Aku selalu berusaha mengelilingimu sebanyak yang kubisa. Mengelilingimu tanpa kau harus tahu. Berhati hati mengelilingimu agar bahkan bintang bintang tak membicarakanku. Ya. Biar begini saja sudah cukup bagiku. Sudah cukup menyenangkan.

Aku melihatmu dalam diam wahai bulan. Dan akan tetap begitu. Bahkan tulisan ini, kau tak tahu tulisan ini pernah ada, atau jika kau menemukannya dan membacanya apakah kau tahu ini untukmu? Tahukah kamu wahai bulan merahku, ketika kau tahu akan keberadaanku di dunia ini aku sangat senang, bahkan saat kau mau melihatku untuk beberapa detik, aku ingat setiap detiknya. Tapi aku juga takut. Tidak. Lebih tepatnya malu. Ketika kamu melihatku dan 'tahu' aku lalu kau tak jatuh padaku, bagaimana bisa ada harapan untuk menggenggammu? Untuk sekedar meraihmu? Untuk memelukmu, hai bulan.

Bulan kemerahan yang menerangi malam terkelamku, kau ada di sana di saat yang kulihat hanya kegelapan. Kau berdiri bercahaya, walau kecil, walau kau tak tahu bahwa kau sedang bercahaya,atau walau kau tidak bercahaya untukku.

aku ingin melihatmu di setiap awal hariku. Aku ingin melihatmu sebelum tidur dan mengakhiri hariku. Tapi bagaimana? Kau hanya ada ketika senja sirna dan menghilang ketika mentari ada.
Share:

tentang bulan merah lagi

Hai bulan merah! Apa dia di sana melihatmu sekarang? Apa dia telah melihat saya?

Bulan merah, ketika saya mulai merasa senyumnya itu untuk diri ini, kenapa dia mulai melangkah pergi? Apa dia belum melihat saya? Apa dia benar tidak bisa melihat saya?
Hai bulan, kenapa hari ini dirimu memerah? Kemana bintang bintang itu perginya? Kenapa engkau hanya seorang diri bergantung di langit seluas itu? Kenapa sekitarmu begitu lengang?
Tahukah kamu bulan yang sedang memerah? Saya mendongakkan kepala ini setiap malam, mencari engkau. Bahkan ketika engkau hitam. Seharusnya kau tahu karna kau ada di atas situ, dapat melihat setiap orang dan kau bahkan menyertai langkah langkah setiap orang, kau mestinya tahu aku selalu mencoba berbicara padamu.

Bulan ini, pada saat apa sajakah kau jadi semerah ini?
Share:

Jawaban untuk surat Cahyo, dari seorang teman.

Kenapa kamu ingin menghadiri sebuah pesta?

Sebuah jamuan? perbincangan? musik? lantai dansa? baju-baju bagus? lampu warna-warni?

Tidak, bukan, pertanyaan yang sebenarnya adalah "Kenapa kamu ingin seseorang mengundangmu ke pesta mereka?"

Their masquerade
I don't wanna you be a part of their parade.

Everyone deserve a chance to walk with everyone else, so you are.
You don't need to be a hero
You don't need to be a big man.
Cause you are. Cuma mau bilang kamu sudah jadi orang baik.

Jangan meminta tolong pada orang jahat, kau bilang kau mau jadi penolong.
Jika orang tak berdiri di sisi orang baik bukankah artinya mereka jahat?
Jadilah berani hai Cahyo.

Why are you looking down all the wrong roads?
Too much of a good thing isn't good and you know it.

Mungkin kau bisa membuat pestamu sendiri, yang apa adanya tapi lebih meriah dan mengundang orang-orang yang kau inginkan. Masalahnya adalah siapa orang yang kau inginkan, bukan siapa orang yang menginginkanmu.

Saya tidak tahu apakah ini membuatmu lebih baik atau malah membuatmu lebih buruk, tapi saya ingin mengatakan ini, saya ingin menjadi berani.

Kamu tidak bisa bermain dengan setiap orang, karena pasti akan ada setidaknya satu orang yang tidak menerima kita, karena begitulah manusia.
Ingatlah matahari. dia memberi cahaya, dia memberi kehidupan di bumi, tapi masih saja ada yang membencinya, lalu kenapa kamu harus sedih jika bahkan kamu belum bersinar secerah matahari?

I have told you now.
so stop deceiving now. you are just kid like everyone else who want a game. so am i.

Cahyo, jadilah seperti namamu. jadilah sebuah cahaya.
kau berkata bahwa di situ gelap kan? maka terangilah.
aku ingin kau menggenggam tanganku, bukan hanya memegang.
aku ingin menjadi keluargamu, bukan hanya teman.

kau tidak boleh menjadi biasa saja, karena kau tidak akan menjadi seorang Cahyo.

Kau tidak membutuhkan obat. kamu baik-baik saja.
Kemana memangnya kamu mau pergi? bukankah Tuhan menciptakan keindahan di setiap sudut dunia?

Ada jutaan orang yang ada di sisimu. mendukungmu, ingin mengundangmu di setiap pesta mereka. mungkin kamu hanya tidak melihat dengan benar undangan mereka. dan dari jutaan orang itu, aku adalah satu diantaranya. aku ingin mengundangmu di setiap pestaku, bukan hanya di pesta saja, jika bisa bahkan di setiap waktu senggangmu untuk berbincang tentang hal yang bahkan tidak penting.

Would you invite me to your party too? From a friend who invite you to her party
Share:

Rabu, 11 November 2015

story of words

if this hurt heart can't be hard anymore
or this main mind can't be mine anymore
at that time. at that line.
what is the difference of know now or ask tomorrow how?
i don't care. no, exactly i dare.

i walk cause a little talk when the sun goes down
a man who stand under the rain look at the ground
tiny beauty smile of fortune
to see everything turn
and when the words be worthless leave
ignore and keep crowd to crawl the crown

begin to end a story that no one can't touch what is it about
Share:

Senin, 02 November 2015

hard

hard? yes. really hard.
confused, don't know how to start. don't know how to end.
sad? is it?
how to resist? how to know?
complicated. complication. complicating. it is just about word.
temptation come? how could i handle it?
love? no, i don't. even never.
hate? i really have no idea about it.
i just have no more right word to describe
i didn't.
i can't.
i don't.
i m not.
i won't?
no?
just not?
wasting time or useless time
wrong? no one said, i don't care.

don't tell that bla bla bla
it is starting to be harder.
just.
Share: