Kamis, 29 Mei 2014

kau yang berani muncul kembali
setelah sekian lama kucoba melupakanmu lagi
adakah cerita yang ingin kau bagi?
atau rasa sesal yang ingin kau ungkap agar kumengerti?
kalau tak ada, berarti kau harus pergi!!

kau yang berani muncul kembali
dengan senyum yang dulu menjatuhkan hati ini
kerlingan mata yang pernah membuat jantungku berhenti

Share:

aku ingin bertemu kau lagi
menghirup udara disekitarmu lagi
dekat dengan hembusan nafasmu lagi

aku ingin melangkah di jalan yang sama denganmu
menginjak kerikil yang sama denganmu
terjatuh di lubang yang sama denganmu
Share:

Senin, 05 Mei 2014

bedanya

caramu berbeda..
caramu bicara..
caramu bertanya..
caramu tertawa..
caranya berbeda..
caranya mendengarku..
caranya  menjawabku..
caranya menangis untukku..

bedanya, kau melakukan semuanya untuk dirimu dan dia melakukan semuanya untukku...
semua selalu tentangmu, dan aku disana untuk melakukan semua yang dia lakukan untukku...
bedanya, kau selalu berbicara tentang mu dan tentang wanitamu hingga aku hampir tak mengenal diriku ...
dan dia, dia selalu berbicara tentangku hingga aku tak pernah tahu tentang dia..

caraku berbeda..
caraku mendengar mu..
caraku menjawabmu..
caraku menangis untukmu..
caraku bicara padanya..
caraku bertanya padanya..
caraku tertawa dengannya..

bedanya, kamu benar benar tidak tahu kalau kau tertawa dengan siapa sebenarnya, kalau kau tak perduli tak apa, tapi aku tahu, aku tahu sebenarnya tertawa dengan siapa dan aku mengabaikannya.
bedanya kau bodoh dan aku kejam.
dia hanya orang tulus yang terjebak diantara orang bodoh dan orang kejam.
Share:

Minggu, 04 Mei 2014

bukan

tak ada yang salah
bukan kamu
bukan dia
bukan aku
dan juga bukan tentang keadaan
ini sudah jalan kita,
lebih tepatnya jalan yang sudah kau pilih.
Share:

Kamis, 01 Mei 2014

lampion untukmu

aku ingin menjadi satu lampion yang ada menemani langkahmu
menerangimu sampai habis dayaku atau angin memadamkan cahyaku
ku terbang saat kau menerbangkanku, ku tinggal saat kau menggenggamku
Share:

tentang sebuah takdir



Apa kalian masih ingat hari kemarin?  Hari dimana kita tertawa dan menangis karena alasan yang sama, berlari ke arah yang sama, berada setengah hari di ruang yang sama. Sekarang, kita tertawa dan menangis dengan alasan yang sama dengan orang yang berbeda, berlari bahkan berjalan ke arah yang berbeda. Bolehkah aku jujur? Jujur, dulu yang kuangankan bukan yang seperti ini. 

Aku juga ingin tahu bagaimana keadaanku, bagaimana kamu, bagaimana kita sekarang, bagaimana nanti, bagaimana besok? Akankah kita tertarik oleh tali-tali lain, atau kita akan saling menarik –lagi? Kita pasti akan bertemu lagi kan? Kalian dapat memastikannya kan? Kita mesti menyambung tali yang kemarin diikat dan diputus oleh takdir, kita mesti memilih takdir kita. Tapi, bila kita bertemu nanti, apa yang harus kulakukan? Kita akan bersikap canggung? Saling menatap, seperti berhadapan dengan orang asing, diam, padahal banyak yang ingin dibagikan? Akankah seperti itu? Bagaimana? Tali itu belum tepat satu tahun putusnya dan kalian hampir melupakanku? 

Alasan kita pernah terikat pada tali takdir yang sama adalah untuk menjadi seperti ini, alasannya diputus juga adalah untuk menjadi seperti ini. untuk saling merindukan..
Share: