Ada banyak orang yang memintaku untuk pergi.
Ada yang berkata “Lebih baik kau tidak berada di sini”
Ada yang berkata “Tidak ada lagi yang bisa kau lakukan di
sini”
Ada yang berkata “Kumohon, pergilah”
Juga ada yang langsung berkata “Pergi!”
Aku merasakan sakit setiap ada yang memintaku pergi.
Padahal cepat atau lambat, semua orang pasti menginginkanku
pergi.
Tetap saja, aku merasa sakit.
Untuk setiap permintaan pergi yang aku terima, aku melakukan
hal yang berbeda.
Tapi aku selalu memikirkan terlebih dulu apa langkah yang
akan kuambil.
Kenapa dia memintaku pergi, kenapa aku harus pergi, apa aku
harus tetap tinggal.
Hanya saja terkadang jika itu terlalu menyakitkan, dan
amarah berada di puncak permukaan, tak akan ada pemikiran.
Pilihannya hanya pergi dan tinggal kan?
Ada yang hanya sekali memintaku untuk pergi dan aku langsung
pergi.
Ada yang memintaku jutaan kali untuk pergi tapi aku tetap
tinggal.
Butuh seribu satu alasan untuk membuatku pergi dan hanya
butuh satu alasan untuk membuatku tetap tinggal.
Suatu hari, ada yang memintaku untuk pergi.
Tapi sebelum memintaku pergi, dia menjatuhkan harga diriku
terlebih dulu.
Dia menyakiti pikirku terlebih dulu.
Dia menyayat luka hatiku terlebih dulu.
Apakah keluarga saling mengusir seperti itu?
Pertama-tama dia mengambil semuanya lalu memintaku pergi.
Oh ya, bukan meminta, tapi memaksa.
Jadi aku pergi. Pasti. Terlalu sakit, aku bahkan benar-benar
tidak sempat mengucapkan satu katapun karena otak yang mendidih oleh amarah
yang sangat membara.
Pergi dan bertahan di saat pergi saat itu adalah masa
tersulit hidupku.
Bahkan saat ini aku masih hidup melewati masa itu saja
adalah sebuah keajaiban.
Ketika aku selalu memikirkan apa saja cara yang bisa
membuatku mati saat itu.
Aku pergi dan perlahan menemukan tempat dan orang yang lebih
baik.
Aku mulai hidup baru.
Lalu kau tahu apa lagi yang lucu?
Setelah hidup baru itu, dia, yang memintaku pergi, memaksaku
pergi, memintaku kembali.
Sungguh. Sungguh mengerikan.
Bagaimana bisa orang yang menyuruhmu pergi dengan cara yang
seperti itu dengan kelihaiannya memintamu kembali?
Ada satu alasan untukku bila kembali.
Tapi ada jutaan alasan untukku bila tak kembali.
Sungguh, pergi dan kembali adalah dua hal yang berbeda.
sobs :'
BalasHapusapa itu "sobs"? o.O
Hapus