Kau yang sedang duduk beberapa kursi di depanku …
Kamu tahu kenapa aku selalu memilih untuk duduk dengan posisi
diagonal di belakangmu? Karena aku bisa melihatmu secara jelas, walaupun
tidak seluruh wajahmu.
Aku menikmati momen-momen itu. Tetapi yang paling kunikmati adalah
momen ketika kamu selalu berlari kecil menyapaku sambil tersenyum. Dan
binar matamu itu … selalu saja membuatku nyaris mengatakan cinta. Tetapi
tetap hanya sebatas nyaris … tiba-tiba kata cinta hilang dalam kamus
bibirku …
Ah, lihat sekarang ini. Kamu sedang memperhatikan dosen dengan mata
yang nyaris tanpa kedip. Itulah yang mungkin membuatmu sangat menarik di
mataku. Karena kamu selalu memperhatikan orang yang berbicara di
depanmu. Begitu juga ketika aku bersamamu. Kamu bisa dengan detail
mendengarkan setiap kataku dan menatapku ketika aku berbicara. Membuatku
nyaman dan diperhatikan.
Bisakah kita pergi berdua saja sepanjang hari? Tertawa, saling bercerita dan aku bisa melihatmu seharian itu?
Ah, aku selalu ingin mengatakan itu kepadamu, tetapi aku hanya
sanggup mengatakannya di buku ini. Meski aku tahu, jika hanya menulisnya
di sini kamu juga tidak bakalan tahu.
-----
Kau yang tadi duduk sendiri …
Aku ingin menghampirimu tadi, tapi sepertinya kamu
sedang serius membaca dan menulis sesuatu. Aku tidak ingin mengganggumu.
Aku melihatmu sebentar dari belakang. Mengagumimu. Lalu melangkah pergi
sebelum kamu tahu keberadaanku.
Bukan berarti aku tidak mau menyapamu. Ingin, ingin sekali. Tapi
seberapa pun aku ingin berada di dekatmu, aku lebih ingin kamu
mendapatkan apa yang kamu inginkan, termasuk kebahagiaan. Dan barangkali
kamu ingin mendapatkan nilai bagus dalam tugas yang kamu kerjakan itu,
maka lebih baik aku meninggalkanmu sebentar.
Dan kamu tahu, pengorbananku untuk tidak menyapamu ketika sibuk
mengerjakan sesuatu, selalu sepadan dengan apa yang kudapatkan kemudian.
Karena kamu akan tersenyum girang sambil menunjukkan padaku apa yang
kau dapatkan. Bagiku senyum girangmu itu lebih dari apa pun.
Boleh aku melihatnya lagi? Setiap hari?
Ah, lagi lagi aku hanya sanggup meminta di tulisan ini.
-----
Lagi-lagi tentang kamu …
Setiap aku ingin menuliskan sesuatu, selalu saja tentangmu. Puisi,
cerita, apa pun. Selalu saja ada penggambaran tentangmu. Sepertinya kamu
selalu mendatangiku kapan pun dimana pun. Tidak, tidak. Sama sekali
tidak mengganggu. Justru aku menyukainya. Hanya saja, itu bayanganmu.
Akan lebih menyenangkan jika memang kapan pun dan dimana pun selalu ada
kamu dalam arti sesungguhnya.
Barangkali karena hari ini aku belum melihatmu sama sekali. Sehingga
aku tidak bisa berhenti membayangkanmu. Selalu saja demikian bila dalam
sehari mataku tidak menemukanmu. Otakku yang akan mencoba menemukanmu.
Tetapi mudah sekali kamu ditemukan otakku. Karena barangkali memang
hanya dipenuhi tentangmu.
Aku membayangkan apa yang sedang kamu lakukan sekarang ini. Sudah
larut malam. Tidurkah? Jika tidur, bermimpi tentangkukah? Atau sedang
terjaga? Jika sedang terjaga, sedang memikirkankukah?
Ah, aku ingin sekali tahu apa yang sedang kamu lakukan saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar
tebarkan cinta :)