tak ada

berapa kali aku harus katakan? aku sudah capek menulisnya, bahkan hampir setiap kata di kamus besar bahasa telah habis kupakai. dan tahukah kamu? apa yang aku dapatkan untuk itu? TAK ADA...
ya, TAK ADA... dan hampir setiap waktu aku memikirkannya, apa yang harus kutulis agar kamu mengerti, bahwa MELELAHKAN itu disampingmu.... menunggumu... bahkan aku tak bisa untuk sekedar berdiri diam... ahhh... kau takkan mengerti... tak akan pernah, bahkan hingga rasa ini tak untukmu lagi seperti sebuah puisi yang indah diatas kertas, sebentar lagi akan pudar, apalagi setiap hari kau menyiramnya dan membuatnya lebih cepat pudar---atau bahkan hilang....

tak pernahkah kau pikir untuk membalas sepatah kata saja untuk membalas sajak sajak yang pernah kutuliskan untukmu? aku tahu tidak, dan kamu tidak harus minta maaf dan merasa bersalah seperti rasa bersalah angin yang meniup air jauh dari rumahnya--lautan.